Home > Aneka

Wow, Modest Fashion Termasuk Tren Global

Indonesia meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week 2025 (JMFW25) yang digelar 9-12 Oktober 2024.
Salah satu ikon modest fashion, Halima Aden. (Foto: the Official Pandora/Wikimedia)
Salah satu ikon modest fashion, Halima Aden. (Foto: the Official Pandora/Wikimedia)

GAYA KITAModest fashion ternyata terus tumbuh dan tak lagi sekadar menjadi ceruk pasar yang mini. Fashion ini bahkan dinilai sebagai tren yang tumbuh “menyolok” di pentas fashion global. Tren ini juga melahirkan salah satu ikon modest fashion, Halima Aden.

“Bisa dikatakan, modest fashion adalah salah satu tren global yang paling menyolok dan dan semakin hari gerakan modest fashion terus tumbuh,” ujar Ozlem Sahin Ertas, CEO Modest Fashion Weeks by Think Fashion Co, kepada Fashion United, terbit Mei lalu.

Ertas baru saja menggelar perhelatan yang ke-10 kalinya. Kali ini digelar di Istanbul, Turki, dengan nama Istanbul Modest Fashion Week 2024 (IMFW24) pada 25-27 April lalu.

Apa modest fashion?

Vouge Arabia mengambarkan modest fashion sebagai penampilan dan siluet yang tidak banyak memperlihatkan kulit atau bagian tubuh. Gaya Kita memilih penggambaran modest fashion sebagai cara berpakaian yang tertutup atau santun. Sementara laman Cloami menyebutkan, gaya berbusana tertutup ini mencuat awal 2000-an. Pemakainya memilih gaya ini karena berbagai alasan, mulai dari anjuran agama, budaya, hingga alasan pribadi seperti demi kenyamanan.

Bangkitnya gaya berpakaian yang tertutup ini berbarengan di tengah maraknya tren quiet luxury dan minimalisme ala Skandinavia. Dua gaya global ditandai oleh kreativitas gaya tumpuk dan siluet yang tak banyak menonjolkan lekuk tubuh.

Dulu, pemakai busana tertutup memiliki pilihan terbatas di pasaran. Namun kini, bahkan brand global pun tak segan meluncurkan produk mereka untuk memenuhi kebutuhan modest fashion.

Louis Vuitton dan Max Mara misalnya, meluncurkan koleksi pilihan untuk Ramadhan dan Idul Fitri. Di ranah activewear, Nike dan Adidas juga meluncurkan baju renang dan hijab olahraga.

Brand global lainnya pun tak kalah langkah. Ini dapat dilihat dengan pilihan lengan panjang, leher tertutup, hingga kain yang tidak tembus pandang. Semua item itu memudahkan pengguna modest fashion tampil nyaman sesuai keinginan tanpa mengorbankan gaya.

Posisi Indonesia

Menurut laporan State of the Global Islamic Economy pada 2023/2024, pada 2022 Muslim seluruh dunia menghabiskan 318 miliar dolar AS untuk pakaian dan alas kaki. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 8,4 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2027, pengeluaran itu diramal bakal mencapai 428 miliar dolar AS.

Aaliya Mia, kepala analis sektor modest fashion di DinarStandard, memperkirakan pasar akan terus tumbuh dan ditandai oleh munculnya produsen baru. DinarStandard adalah firma riset dan konsultan yang berbasis di Amerika Serikat. Menurutnya, para pemilik brand global yang sudah ada pun akan merambah ke pasar modest fashion.

“Indonesia mengincar posisi menjadi ibu kota global bagi modest fashion dan mereka juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencapainya,” kata Mia dikutip Salaam Gateway, Januari lalu.

Salah satu upaya itu baru saja diluncurkan Pemerintah Indonesia. Laman resmi Kementerian Perdagangan Indonesia melaporkan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan resmi meluncurkan Jakarta Muslim Fashion Week 2025 (JMFW25), Rabu (17/7/2024). Acara puncaknya akan digelar 9-12 Oktober di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, bersamaan dengan pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024.

“Pembeli dari seluruh dunia akan melihat kita. Saya optimistis dengan segala upaya yang ditunjang potensi keragaman budaya, kearifan lokal, dan sumber daya manusia kita. Modest fashion Indonesia tidak hanya akan menginspirasi dunia, tetapi juga mampu menguasai pasar global,” kata Zulkifli optimistis.

Thanks for reading. Take care! (Kit)

× Image